Usia Berapa Seharusnya Anak Bisa Berbicara?

Perkembangan bahasa adalah proses perjalanan anak untuk memahami, menginterpretasikan, dan menghasilkan bahasa secara bertahap, yang terjadi sejak lahir hingga dewasa. Menurut Erisa Kurniati (2017) perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak adalah salah satu aspek penting dalam tahapan perkembangan mereka. Oleh karena itu, hal ini harus mendapat perhatian khusus dari para pendidik maupun orang tua.

Ilustrasi Anak Belajar Memahami Bahasa. Foto by istockphoto.com

Perkembangan bahasa anak berawal dari bahasa yang sederhana menuju bahasa yang kompleks. Bayi mulai berkomunikasi tanpa bahasa, seperti lewat tangisan dan teriakan. Baru setelah umur 4 bulan anak mulai bisa membaca bibir Parents dan mencoba membedakan suara bahasa. 

Lalu, kira-kira pada usia berapa ya anak mulai bisa berbicara? Berikut tahapan perkembangan bahasa yang ditunjukkan oleh Si kecil:

Usia 0-6 Bulan:

  • Menoleh ke arah suara, misalnya ke arah mainan favorit seperti kerincingan atau orang yang sedang berbicara.
  • Terkejut oleh suara keras.
  • Memperhatikan wajah dan menatap mata saat diajak berbicara.
  • Membuat suara sendiri, seperti mengoceh “Ah”, “Oh”, atau “Uh” (Cooing), suara yang dibuat oleh bayi saat mereka bermain dengan air liur atau saat mereka mengeluarkan suara kecil dari tenggorokan (Gurgling), dan berceloteh “Ma-ma-ma” atau “Da-da” (Babbling).
  • Mengenali suara orang atau benda yang familiar.
  • Tersenyum dan tertawa saat orang lain tersenyum dan tertawa.
  • Mengeluarkan suara untuk menarik perhatian.
  • Memiliki tangisan yang berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Misalnya, satu tangisan untuk lapar, tangisan lain ketika mereka lelah.
  • Mengeluarkan suara saat ada yang berbicara kepada mereka. 

Usia 6-12 Bulan:

  • Mendengarkan dengan saksama dan menoleh ke arah seseorang yang berbicara di sisi lain ruangan.
  • Melihat saat diajak bicara dan ketika namanya dipanggil.
  • Berceloteh dengan rangkaian suara, seperti ‘na-na’ dan ‘go-go’.
  • Mengeluarkan suara, menunjuk, dan melihat untuk mendapatkan perhatian.
  • Mulai memahami kata-kata seperti ‘dadah’ dan ‘atas’, terutama ketika diberikan contoh menggunakan gerakan juga. 
  • Mulai mengenali beberapa kata yang sudah familiar, misalnya “Papa”, “Susu”.
  • Tersenyum kepada orang yang tersenyum kepadanya.
  • Menikmati lagu dan sajak berirama serta merasa senang ketika dinyanyikan.
  • Bergantian dalam ‘percakapan’ di mana ketika diajak bicara dan anak berceloteh kembali kepada lawan bicara.
  • Menoleh untuk melihat ke arah yang ditunjuk saat ditunjukkan sesuatu dan diinstruksikan “Lihat”.
  • Menikmati permainan menyenangkan (misalnya, Cilukba) dan memberi tahu jika mereka ingin bermain lagi jika permainan berhenti.
  • Mulai mengucapkan satu atau dua kata yang dapat dikenali, misalnya “Mama”, meskipun pengucapannya belum terlalu jelas.

Usia 12-18 Bulan:

  • Menikmati mendengarkan musik dan bernyanyi, serta terkadang menggerakkan tubuh mereka untuk ‘menari’ mengikuti musik.
  • Menyukai melihat buku bergambar sederhana bersama orang dewasa.
  • Memahami lebih banyak kata daripada yang bisa mereka ucapkan, termasuk nama benda sehari-hari seperti perabotan, pakaian, dan bagian tubuh.
  • Mengerti beberapa pertanyaan dan instruksi sederhana seperti “Di mana boneka beruang?” dan “Cium Mama”.
  • Dapat mengucapkan hingga 20 kata tunggal (seperti “Gelas”, “Papa”, “Kucing”) untuk meminta sesuatu atau menunjukkan apa yang mereka lihat, meskipun pengucapannya mungkin belum terlalu jelas.
  • Sering berceloteh dan menggunakan kata-kata tunggal saat bermain. 
  • Meniru banyak hal yang dikatakan atau dilakukan orang dewasa, seperti mengucapkan “Hai”, melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal, atau bertepuk tangan.
  • Menikmati permainan pura-pura sederhana, seperti memberi minum pada boneka atau berpura-pura berbicara di telepon.
  • Mencari perhatian untuk menunjukkan sesuatu atau meminta sesuatu dengan menunjuk, melakukan gerakan, atau menggunakan kata-kata.
  • Mulai menjadi lebih mandiri, meskipun masih suka berada dekat dengan orang terdekat.

Usia 18-24 Bulan:

  • Dapat berkonsentrasi lebih lama pada aktivitas mereka sendiri, seperti bermain dengan mainan yang mereka sukai.
  • Duduk dan mendengarkan cerita sederhana dengan gambar.
  • Memahami setidaknya 200 kata.
  • Memahami lebih banyak pertanyaan dan instruksi sederhana. Misalnya, “Di mana sepatumu?” dan “Tunjukkan hidungmu”.
  • Memahami kata kerja sederhana (misalnya, “Cium boneka” atau “Ayah tidur”).
  • Sering meniru suara dan kata-kata.
  • Dapat mengucapkan 50 kata atau lebih, meskipun banyak yang masih belum jelas.
  • Mulai merangkai kalimat pendek dengan 2-3 kata, seperti “Mau susu” atau “Dadah Ayah”.
  • Mulai bertanya, seperti “Itu apa?” atau “Mau ke mana?”.
  • Menirukan suara hewan yang dikenal, misalnya “Moo” untuk sapi.
  • Menikmati bermain pura-pura dengan mainan mereka, seperti memberi makan boneka beruang.
  • Mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dengan lebih aktif. Mereka sering memilih aktivitas sendiri dan mungkin tidak selalu suka diberi tahu apa yang harus dilakukan.
  • Menggunakan lebih sedikit variasi suara dalam kata-kata mereka. Anak-anak masih sering salah dalam mengucapkan kata-kata pada tahap ini. Keluarga biasanya dapat memahami sekitar setengah dari apa yang mereka katakan. Kadang merasa frustrasi jika orang tidak mengerti apa yang mereka ucapkan.

Usia 2-3 Tahun:

  • Mendengarkan dan memahami cerita sederhana dengan gambar, meskipun mereka masih mudah teralihkan perhatiannya.
  • Memahami instruksi yang lebih panjang, seperti “Taruh cangkir Ayah di meja”.
  • Memahami pertanyaan sederhana seperti “Siapa”, “Apa”, dan “Di mana”.
  • Memahami kata “Besar” dan “Kecil”.
  • Memahami banyak kata, setidaknya 300.
  • Mulai merangkai 4 atau 5 kata untuk membentuk kalimat pendek, seperti “Aku mau tambah kerupuk” atau “Kakak ambil bolaku”.
  • Sering bertanya banyak hal. Mereka ingin mengetahui nama benda dan belajar kata-kata baru.
  • Menggunakan kata kerja seperti “Lompat” dan “Jatuh” selain kata benda.
  • Mulai tertarik dengan permainan anak-anak lain dan ingin ikut serta.
  • Terkadang terdengar seperti gagap atau terbata-bata. Biasanya, mereka sedang berusaha menyampaikan ide, tetapi belum menemukan cara yang tepat untuk mengatakannya. Ini adalah tahap yang normal, tetapi jika berlangsung lebih dari beberapa bulan, mungkin perlu mencari saran lebih lanjut. 
  • Mulai berbicara tentang diri mereka sendiri, misalnya mengatakan apa yang mereka suka dan tidak suka.
  • Dapat menjawab pertanyaan sederhana tentang benda, misalnya “Yang mana yang kita pakai untuk makan?”.

Usia 3 – 4 Tahun:

  • Berbicara tentang masa depan dan masa lalu. Misalnya, “Aku besok berenang” atau “Aku melompat turun”. Kalimat mereka belum seperti orang dewasa, jadi mereka mungkin masih membuat kesalahan.
  • Menjawab pertanyaan pemecahan masalah sederhana, misalnya “Apa yang kamu lakukan saat lapar/dingin?”.
  • Menceritakan kisah pendek tentang sesuatu yang mereka lihat atau alami. Misalnya, “Bolanya jatuh ke seberang pagar.”
  • Menikmati permainan pura-pura dan mulai bermain secara kooperatif dengan orang lain.
  • Mulai menyukai lelucon sederhana, meskipun mereka mungkin belum sepenuhnya memahaminya.
  • Memulai percakapan dengan orang lain.
  • Menggunakan kata-kata daripada tindakan untuk berdebat.
  • Bertanya banyak pertanyaan menggunakan kata-kata seperti “Apa”, “Di mana”, dan “Mengapa”.
  • Berbicara dengan cukup lancar.

Usia 4 – 5 Tahun:

  • Memilih teman bermain sendiri dan bermain peran, seperti berpura-pura menjadi Spiderman atau Princess Elsa.
  • Bergiliran dalam percakapan yang lebih panjang dan tetap berada dalam topik yang sama.
  • Memahami kata-kata seperti “Pertama” dan “Lalu” dalam sebuah kalimat. Misalnya, “Pertama kita pergi ke toko, lalu kita bermain di taman”.
  • Memahami kata-kata yang menggambarkan posisi benda.
  • Menggunakan kalimat yang panjang dan detail. 
  • Berbicara tentang hal-hal yang sudah terjadi atau akan terjadi di masa depan. Misalnya, “Kemarin aku pergi ke Mall”.
  • Mengucapkan sebagian besar kata dengan jelas saat berbicara 
  • Berbicara dengan cukup lancar. 
Ilustrasi Ibu Mengajak Anak Berbicara. Foto by istockphoto.com

Perkembangan bahasa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti interaksi dengan orang tua dan lingkungan sekitar, pendengaran yang sehat, serta kesempatan untuk mendengar dan berlatih berbicara. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan bahasa adalah aspek yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, karena bahasa adalah alat utama untuk berpikir, belajar, dan berinteraksi dengan dunia.

Jika Parents memiliki keluhan serius terhadap perkembangan bahasa Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Tim Ahli Tumbuh Kembang Anak di Kids Hub Clinic (Click Here)

By. Fatimah Zahra, Jibril Rahma W.

SOURCE:

Kurniati, Erisa. (2017). Perkembangan Bahasa Pada Anak Dalam Psikologi Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 17 (3). Hal. 48.

Neil, I Gede. (2013). Perkembangan Bahasa Anak 0-3 Tahun Dalam Keluarga. Jurnal Linguistik September. 20 (39). Hal. 96
Speech and Language UK. Diakses pada 12 Februari 2025 dari https://speechandlanguage.org.uk/help-for-families/ages-and-stages/18-24-months/

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Latest Comments